Jumat, 18 Juli 2014

PUASA


PUASA

Secara bahasa   : Menahan/ diam/ berhenti dari sesuatu
Secara istilah     : Menahan diri dari segala sesuatu yang  membatalkan dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari yang diiringi dengan niat oleh yang bersangkutan

  Dasar Hukum

QS. 2:183-187 yang artinya: hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Rasulullah saw bersabda: Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu jannah dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya ( tidak beramal baik didalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini). (HR. Ahmad, Nasai dan Baihaqy. Hadits Shahih Ligwahairihi).

Rasululloh SAW bersabda:
  1. Dalam bulan Ramadhan semua pintu surga dibuka dan semua pintu neraka dikunci serta semua syetan dibelenggu.
  2. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
  3. Telah datang bulan puasa yang membawa semua keberkatan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.
  4. Pahala ibadah sunnah di bulan Ramadhan sama dengan pahala satu ibadah wajib di bulan lain dan pahala satu ibadah wajib di bulan Ramadhan akan digandakan 70 kali lipat pahala ibadah wajib di bulan lain.
Kegiatan selama puasa:
  • Pada bulan ini perbanyaklah olehmu  empat perkara : dua perkara kamu dapat mendatangkan keridhoan Tuhanmu, dan dua  perkara lagi kamu sendiri membutuhkannya. dua perkara yang kamu dapat mendatangkan keridhoan Tuhanmu ialah syahadat bahwa tiada tuhan melainkan Alloh dan permohonan ampung kepadaNya (istigfar). Adapun dua perkara yang justru kamu sendiri membutuhkannya ialah memohon surga dan berlindung dari neraka.
  • Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Dan sesungguhnya puasa itu adalah benteng pertahanan, pada hari ketika kamu puasa janganlah berbuat keji, jangan berteriak-teriak/bertengkar, apabila seorang memakinya sedang ia puasa maka hendaklah ia katakan: "sesungguhnya saya sedang puasa". (HR Bukhari dan Muslim)
  • Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda: Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka Alllah SWT tidak menerima amalnya yang tidak makan dan minumnya (HR Jama'ah Kecuali Muslim).
Tujuan berpuasa:
Berdasarkan  S2:2, 177, dan 185; S 4: 36; S8:2-3; S3:133-135; dan S23:1-9 serta beberapa hadits :
  • Tidak ragu pada Al Qur'an
  • Al Qur'an dijadikan petunjuk
  • Gemetarlah hati bila disebut nama Allah SWT
  • Bila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah imannya.  Beriman (kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi)
  • Tidak mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatupun dan hanya kepada Allah SWT bertawakkal
  • Menjaga kemaluannya termasuk menutup aurat
  • Mendirikan shalat, khusyu' dalam shalatnya, dan memelihara shalatnya.
  • Segera minta ampun dari Allah SWT
  • Menyukai berbuat kebajikan :
ú  Menafkahkan hartanya sebagian dari rezekinya, baik di waktu lapang maupun sempit,  dan menunaikan zakat    
ú  Memberi harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya
ú  Berbuat baik kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
  • Memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan menepati janjinya apabila ia berjanji
  • Sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan
  • Menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. lain
  • Apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri ..... ingat akan Allah ..... lalu memohon ampun......... tidak meneruskan perbuatan kejinya itu......berbuat baik.
  • Tidak menyukai perbuatan sombong dan membangga-banggakan diri.
  • Rasullah s.a.w.bersabda:  "Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor."(H.R.Ibnu Khuzaimah). 
  • “Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: “Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum” [Bukhari]. 
Rukun Puasa:
  1. Niat
  2. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya
Macam-macam puasa:
  1. Puasa Fardhu (Ramadhan, Qadha, Kaffarat, Nadzar)
  2. Puasa Sunnah (Senin-Kamis, 9 Dzulhijjah, Puasa Nabi Daud, dll)
  3. Puasa Makruh (Terus menerus, hari terakhir Sya’ban)
  4. Puasa Haram (Pada hari raya dan hari tasyriq)
Hal-hal yang membatalkan puasa:
  1. Murtad
  2. Muntah yang disengaja
  3. Keluar air mani yang disengaja
  4. Makan dan minum yang disengaja
  5. Hilang akal sepanjang hari
  6. Datang haid dan melahirkan
  7. Bersetubuh
Cara menggantinya:
1-6 diqadha (diganti) di bulan lain sesudahnya
7 harus membebaskan seorang budak/ berpuasa selama 2 bulan berturut-turut/ memberi makan untuk 60 orang miskin yang dilaksanakan di bulan setelah bulan Ramadhan.

Hal-hal yang membatalkan pahala puasa:
Memfitnah, membicarakan orang lain, mengerjakan hal-hal yang telah dilarang Allah SWT yang meliputi hati, mata, dan telinga.

Langkah-langkah berpuasa;
· Niat berpuasa
Niat harus dilakukan karena merupakan bagian dari rukun puasa. Niat yang kuat akan mempengaruhi jasmani untuk melaksanakan puasa.
· Bersahur
Dilakukan menjelang subuh
· Berbuka
Disegerakan berbuka jika sudah masuk waktunya dengan memakan buah-buahan atau air putih.
· Meningkatkan keimanan
Meliputi aktivitas sholat, tadarus, bersedekah, dll agar tujuan puasa (bertaqwa) tercapai.

Jenis-jenis puasa menurut Imam Al-Ghazali:
Puasa awam: orang yang hanya melaksanakan ibadah puasa sekedarnya saja. Tidak memberikan perubahan pada diri & sikap serta tidak meningkatkan keimanan.
Puasa khusus: orang yang tidak hanya menahan lapar & haus tapi juga mempuasakan panca indra dari berbagai larangan Allah SWT.
Puasa khususul khusus: mereka yang mengerjakan puasa lebih dari puasa khusus (nabi, rasul, sahabat, wali, dan orang karomah).

 Hikmah puasa:
-       Membersihkan racun serta sisa makanan di saluran pencernaan sehingga lebih banyak nutrisi yang bisa diserap oleh darah.
-       Meningkatkan sel darah putih sehingga antibodi menjadi lebih aktif membunuh bakteri-bakteri penyakit.
-       Dengan menggunakan ayam sebagai percobaan, setelah 10 hari berpuasa, produksi telur meningkat.

3 Hal utama dalam puasa:
Puasa adalah hubungan manusia dengan Allah SWT yang sangat pribadi
Puasa merupakan perisai manusia dari segala godaan dan kecenderungan untuk berbuat salah dan dosa.
Puasa adalah simbol penegasan jati diri & eksistensi keislaman seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar