Karakteristik dan Bentuk Fisik Ikan Gurami
Gurami
merupakan ikan yang berasal dari rawa, yang bisa hidup di sungai, rawa, telaga,
atau kolam berair tawar. Ikan gurami
memiliki bentuk badan yang pipih dan lebar.
Pada ikan yang sudah dewasa, lebar badannya hampir dua kali panjang
kepala. Gurami memiliki sepasang sirip
perut yang mengalami perubahan menjadi sepasang benang panjang yang berfungsi
sebagai alat peraba. Panjang ikan
mencapai 65 cm dengan berat badan dapat mencapai lebih dari 10 kg. Gurami merupakan ikan labirin dan omnivera karena menyantap beberapa serangga
dan tumbuhan. Ikan gurami memiliki kadar protein
sangat tinggi dan lemak yang rendah dengan kisaran 19% protein dan hanya 2,2%
kandungan lemak alam daging gurami dan sisanya sekitar 70% terdiri dari vitamin,
serat, dan air (Respati dan Santoso, 1993).
Klasifikasi botani ikan gurami adalah
:
Filum : Chordata
Klas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy (Respati
dan Santoso, 1993).
Gurami memiliki bentuk fisik yang khas. Badannya pipih, agak panjang dan lebar. Badan itu tertutup sisik yang kuat dengan
tepi agak kasar. Mulutnya kecil,
letaknya miring, tidak tepat di bawah ujung moncong. Bibir bawah terlihat menonjol sedikit dibanding
bibir atas. Ujung mulut dapat disembulkan
sehingga tampak monyong (Respati dan Santoso, 1993).
Di
Indonesia terdapat dua golongan ikan gurami berdasarkan bentuknya. Pertama,
Ikan Gurami Angsa (Soang) yang memiliki ciri berbadan relatif panjang, bersisik
lebar, dengan ukuran berat maksimum 8 kg dan panjang badan maksimum 65 cm yang
memiliki warna abu-abu. Kedua, Ikan
Gurami Jepun (Jepang) yang memiliki ciri berbadan lebih pendek dengan bentuk
sisik lebih kecil memiliki panjang maksimum 45 cm dengan warna putih abu-abu.
Pada
bentuk fisiknya, gurami dewasa berbeda dengan gurami muda. Perbedaan yang ada terletak pada ukuran
tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Warna
dan perilaku gurami muda jauh lebih menarik dibandingkan gurami dewasa
(Sitanggang dan Sarwono, 2006). Terdapat
pula perbedaan antara ikan gurami jantan dan betina yang disajikan pada
Tabel 4 menurut Sandjaya dan Riski (2006).
Ikan gurami memiliki keistimewaan, yaitu mampu mengambil oksigen
dari udara bebas. Oksigen yang terisap
akan diikat olehnya dengan labirin. Gurami
dapat hidup di perairan dengan kondisi oksigen terlarut sangat rendah, asalkan
udara di atas permukaan air tersedia.
Oleh karena itu, gurami sering kelihatan menyembulkan mulutnya di
permukaan (Sitanggang dan Sarwono, 2006).
Tabel 4. Perbedaan ikan gurami jantan dan betina
Jantan
|
Betina
|
Dahi menonjol
|
Dahi dempak
|
Dasar sirip dada terang keputihan
|
Dasra sirip dada gelap kehitaman
|
Dagu kuning
|
Dagu keputihan sedikit coklat
|
Jika diletakkan pada tempat datar ekornya akan naik ke atas
|
Jika diletakkan pada tempat datar ekornya digerak-gerakkan
|
Bila dipencet perlahan, kelaminnya mengeluarkan cairan
seperti susu
|
Bila dipencet perlahan kelaminnya tidak mengeluarkan
apa-apa
|
Sumber : Sandjaya
dan Riski, 2006.