Jumat, 31 Oktober 2014

Pengertian Dasar dalam Ekonomi

PENGERTIAN DASAR dalam EKONOMI

a. Ekonomi Normatif dan Ekonomi Positif
Analisis normatif menganalisis ekonomi kemakmuran (welfare economics) yang menentukan kondisi-kondisi ideal dan menentukan metode yang dapat digunakan untuk mencapai kondisi ideal tersebut. Dengan kata lain, analisis normatif merupakan kerangka analisis yang melihat suatu permasalahan atau fenomena berdasarkan apa yang seharusnya terjadi. Misalkan seharusnya pengangguran harus rendah, distribusi pendapatan seharusnya merata antar penduduk, dan seharusnya tidak ada masyarakat miskin dalam perekonomian. Sebaliknya analisis positif melihat suatu permasalahan berdasarkan pada apa yang sesungguhnya terjadi dalam perekonomian, misalnya tingkat pengangguran di Indonesia sampai tahun 2004 adalah 40 juta jiwa dan jumlah penduduk miskin adalah 80 juta jiwa.

b. Barang Ekonomi dan Barang Bebas
Barang bebas merupakan jenis barang yang untuk mendapatkannya tidak memerlukan pengorbanan sedangkan barang ekonomi merupakan barang yang untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan. Pengertian pengorbanan disini adalah berupa keharusan konsumen untuk membayar harga atas suatu barang dan jasa yang akan dikonsumsinya. Biasanya barang bebas jumlahnya tidak terbatas dan bukan merupakan barang langka, misalnya udara dan sinar matahari. Sebaliknya barang ekonomi biasanya jumlahnya terbatas dan dibutuhkan oleh masyarakat, misalnya beras, pakaian, rumah dan lain-lain.

c. Analisis Ekuilibrium Parsial dan Analisis Ekuilibrium Umum
Analisis ekuilibrium parsial (partial equilibrium  analysis) membahas pasar secara individu dalam pembentukan harga dan jumlah barang dan jasa. Analisis ini biasanya digunakan untuk mikro ekonomi. Analisis ekuilibrium umum (general equilibrium analysis) membahas perilaku pasar secara umum dan saling berhubungan dalam suatu sistem perekonominan. Analisis ekuilibrium umum ini biasanya digunakan untuk ekonomika mikro.
  
d. Pandangan Statik dan Pandangan Dinamik
Pandangan Statik. Keadaan pengetahuan saat ini dan usaha penambahannya, baik kepada keluasan pengetahuan itu sendiri maupun pada hukum, teori, hipotesis dan kaidah-kaidahnya.
Pandangan dinamik. Pengetahuan yang sekarang adalah penting, kedudukan penting ini disebabkan oleh pengetahuan yang ada sekarang merupakan dasar bagi teori penelitian dan penemuan-penemuan.

Jenis Organisasi Sistem Ekonomi.
Perekonomian Tradisional
Perekonomian tradisional ditandai dengan corak kegiatan ekonomi yang bersifat subsisten, artinya barang-barang yang dihasilkan oleh pelaku-pelaku ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan kata lain, masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen. Kondisi ini ditandai dengan masih sederhananya teknologi produksi sehingga mengakibatkannya rendahnya tingkat produktivitas. Sektor yang dominan pada organisasi ekonomi tradisional ini adalah sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan. Kegiatan ekonomi diatur berdasarkan kebiasaan dan adat-istiadat yang berlaku turun-temurun di dalam masyarakat. Kadangkala dalam masyarakat seperti ini, pemikiran yang tidak rasional masih mendominasi perilaku masyarakat , seperti animisme dan dinamisme.

Perekonomian Pasar
Dalam, perekonomian pasar, ada pemisahan yang jelas antara peran masyarakat sebagai produsen dan sebagai konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen merupakan respon dari kebutuhan pasar. Dengan kata lain, pasar merupakan faktor utama yang mengatur dan menentukan jenis dan kapasitas kegiatan di masyarakat. Dalam perekonomian pasar yang murni (pure market mechanism), peranan pemerintah sangat kecil, bahkan tidak ada. Faktor produksi dapat dimiliki oleh perseorangan atau swasta, sehingga perseorangan memiliki kebebasan yang luas untuk menggunakan faktor produksi yang dimilikinya. Semakin besar faktor produksi yang dimiliki oleh perseorangan, maka semakin besar pula kesempatan orang tersebut untuk menikmati kesejahteraan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki faktor produksi. Kesenjangan antar kelompok masyarakat sangat dimungkinkan dalam perekonomian pasar. Perekonomian pasar sering diartikan sabagai persaingan bebas (free-fight liberalism) yang pada saat ini identik dengan perekonomian kapitalis.

Perekonomian Perencanaan Terpusat
Perekonomian perencanaan merupakan bentuk perekonomian yang bertolak belakang dengan perekonomian pasar. Dalam perekonomian perencanaan, pemerintah sangat dominan menentukan jumlah dan jenis barang yang dihasilkan. Untuk menguatkan peranan pemerintah dalam perekonomian, maka pemerintah membentuk badan yang berfungsi sebagai perencana kegiatan ekonomi. Faktor produksi dan sumber-sumber ekonomi yang bersifat vital bagi kehidupan masyarakat luas dikendalikan oleh pemerintah. Dengan dikuasainya kegiatan ekonomi oleh pemerintah, maka secara teoritis pemerintah dapat dikuasainya kegiatan ekonomi oleh pemerintah, maka secara teoritis pemerintah dapat mendistribusikan sumber-sumber ekonomi kapada seluruh masyarakat secara lebih merata sehingga pada akhirnya kesenjangan antar kelompok masyarakat dapat dikurangi.

Perekonomian Campuran
Jenis organisasi ekonomi campuran ini dalam kenyataannya diterapkan di sebagian besar negara di dunia. Di satu sisi, pemerintah campur tangan dalam kegiatan ekonomi, tapi lain perseorangan diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dan menguasai faktor produksi sesuai dengan mekanisme pasar. Tujuan perekonomian campuran ini secara implisit adalah menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, penggunaan faktor produksi dengan efisien, pemerataan distribusi pendapatan dan perkembangan perekonomian yang stabil dari waktu ke waktu.

Mekanisme pasar (market mechanism) dapat menjawab ketiga masalah dasar tersebut melalui fungsi pasar. Fungsi pasar dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
a.        Menetapkan nilai. Konsep yang digunakan untuk menentukan nilai suatu barang dan jasa adalah tingkat harga (price) dari barang dan jasa yang diperjualbelikan. Mengenai barang dan jasa apa yang akan diproduksi, pasar akan menjawab melalui permintaan konsumen. Barang dan jasa yang akan diproduksi, pasar akan menjawab melalui permintaan konsumen. Barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan dan diminta oleh konsumen , itulah yang dihasilkan. Apabila terjadi kenaikan permintaan untuk barang dan jasa tertentu, maka pasar akan bereaksi dalam bentuk kenaikan harga, begitu pula sebaliknya apabila terjadi penurunan permintaan terhadap barang dan jasa tertentu, maka harga akan mengalami penurunan. Fungsi ini sekaligus menjawab pertanyaan barang dan jasa yang akan dihasilkan.
b.        Mengorganisasi produksi. Dalam melakukan produksi, produsen akan memilih cara atau metode yang paling efisien. Efisien dapat dilakukan dengan cara memilih faktor produksi yang paling murah harganya. Produsen akan menggunakan lebih sedikit faktor produksi yang harganya lebih mahal.
c.         Mendistribusikan produk. Pasar merupakan media atupun tempat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Fungsi ini yang akan menjawab pertanyaan ketiga, yaitu untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan. Jawabannya adalah konsumen yang memperoleh pendapatan dari faktor produksi yang dimilikinya, maka semakin besar kesempatan konsumen tersebut untuk membeli barang dan jasa yang ada di pasar. Disisi lain, pasar juga akan menentukan harga dari masing-masing faktor produksi tersebut, semakin banyak kepemilikan suatu faktor produksi dan semakin mahal harga faktor produksi tersebut, maka semakin besar pendapatannya.

d.        Menyelanggarakan penjatahan. Fungsi ini berkaitan dengan jumlah barang dan jasa yang mampu dihasilkan bersifat terbatas, sehingga pasar berfungsi melakukan penjatahan (rationing). Harga yang terbentuk di pasar akan membatasi konsumsi yang berlebihan. 

Rabu, 08 Oktober 2014

Harga beras dan Inflasi

Pengaruh Harga Eceran Beras (HEB) terhadap Inflasi di Indonesia

Inflasi diartikan sebagai suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Venieris dan Sebold mendefinisikan inflasi sebagai suatu kecenderungan meningkatnya tingkat harga umum secara terus menerus sepanjang waktu (a sustained tendency for the general level of prices to rise over time). Berdasarkan definisi tersebut, kenaikan tingkat harga umum (general price level) yang terjadi sekali waktu saja, tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi (Nanga, 2005). Menurut Nopirin (2000) inflasi adalah proses kenaikan harga umum barang-barang secara terus menerus.

Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang sangat penting dan selalu menjadi perhatian utama, baik bagi pemerintah, pelaku ekonomi, maupun masyarakat secara umum. Sebagai indikator ekonomi makro, laju inflasi tidak hanya akan berpengaruh terhadap kinerja pasar barang, tetapi juga akan berpengaruh langsung terhadap pasar uang dan pasar modal. Dinamika pasar barang merupakan salah satu faktor kunci dalam menentukan laju inflasi. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pasar produk makanan (pangan) merupakan salah satu pasar barang yang memegang peran kunci dalam penentuan laju inflasi. Sebagai contoh, pada periode 2002 - 2007, rata-rata kontribusi kelompok makanan terhadap laju inflasi mencapai lebih dari 50% (Bank Indonesia, 2007).

Komoditas pangan yang memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap laju inflasi di Indonesia adalah beras yaitu sebesar 24 persen (BPS, 2012). Di Indonesia, beras memberikan peran hingga sekitar 45 persen dari total food intake, atau sekitar 80 persen dari sumber karbohidrat utama dalam pola konsumsi masyarakat Indonesia. Hal tersebut relatif merata di seluruh Indonesia, maksudnya secara nutrisi, ekonomi, sosial dan budaya, beras tetap merupakan pangan terpenting bagi sebagian besar masyarakat (Arifin, 2003). Selain itu, dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia beras mempunyai bobot yang paling tinggi. Oleh karena itu, inflasi nasional sangat dipengaruhi oleh perubahan harga beras.

Kontribusi beras terhadap asupan kalori penduduk Indonesia yang besar menyebabkan konsumsi akan beras menjadi tinggi. Tingkat konsumsi beras Indonesia tahun 2011 sebesar 139,15 kg/kapita. Salah satu yang menyebabkan tingginya jumlah konsumsi beras adalah tingginya jumlah penduduk Indonesia yaitu mencapai 240 juta jiwa. Di sisi suplai, produksi beras relatif tetap. Hal ini menyebabkan kelebihan permintaan beras. Permintaan beras yang tinggi sementara suplai beras tetap, akan menyebabkan harga beras di pasaran meningkat (Fadillah, 2007). Lonjakan harga beras yang tinggi ini akan mengakibatkan laju inflasi meningkat (Setneg, 2011).

Dengan demikian dalam mengendalikan laju inflasi di Indonesia, salah satu aspek yang patut mendapat perhatian yaitu pengendalian terhadap harga kelompok makanan terutama beras. Peran kelompok pangan terhadap laju inflasi diperkirakan akan masih dominan, paling tidak untuk 5–10 tahun mendatang. Oleh karena itu perlu adanya kebijakan yang dilakukan untuk menjaga kestabilan harga beras agar tidak mempengaruhi laju inflasi.

Kamis, 02 Oktober 2014

CINTA DAN SAYANG


Cinta adalah sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Cinta merupakan sebuah kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut. Sedangkan sayang didefinisikan sebagai rasa yang tulus, bukan hanya sekedar rela dan juga siap melepas seseorang yang anda sayang dengan pertimbangan bahwa orang tersebut akan lebih bahagia. Sayang juga relatif mendekati cinta karena sayang muncul karena adanya sesuatu dari diri seseorang sehingga akan membuat anda sayang terhadap orang tersebut (Mengambil referensi dari mbh google).
Jika dilihat  dari definisi masing-masing, maka saya menangkap bahwa cinta lebih bersifat khusus dalam hal hubungan pribadi, artinya lebih di peruntukan untuk pasangan lawan jenis kita. Selain itu, cinta juga bersifat universal, artinya mencakup banyak hal, bisa cinta lingkungan, cinta keluarga, cinta tanah air dan sebagainya, adanya ikatan emosional  yang lebih terhadap objek tertentu.
Sedangkan, sayang memiliki makna yang lebih luas dalam hal hubungan pribadi, sayang bisa di berikan kepada siapa saja, baik itu lawan jenis, sesama jenis, adik, kakak ataupun saudara. Artinya kita memiliki kedekatan emosional yang lebih terhadap orang-orang tersebut. Sayang lebih luas cakupannya dalam hal hubungan emosional personal.
Apa kita mulai bisa membedakan apa itu cinta dan apa itu sayang????
Mungkin masih sangat sulit membedakan, karena keduanya saling terikat satu sama lain. Ketika kita tidak ingin kehilangan seseorang, maka itu adalah cinta. Sebab kita ingin orang tersebut selalu berada di sisi kita. Tetapi ketika orang tersebut tidak bahagia berada di sisi kita, maka berusahalah membuatnya bahagia jika kita mencintai orang tersebut. Namun jika kita tidak mampu, maka lepaskanlah, biarkan orang tersebut mencari kebahagiannya, dan itulah namanya sayang. Dua kata “cinta dan sayang”, simple tetapi penuh makna yang dalam bagi semua orang.
Maka tempatkanlah “cinta dan sayang” kita pada orang dan sesuatu yang tepat, karena cinta dan sayang sangat sensitif bagi perasaan seseorang. Sakit hati itu sangat tidak enak, maka janganlah menyakiti atau mempermainkan perasaan orang lain. Buatlah prinsip “Kalau satu ya satu, dan sayangilah dengan penuh orang tersebut”, namun jika orang tersebut yang bermain-main maka lepaskanlah. Itu berarti dia tidak pantas untuk kita, tidak perlu membenci, karena membenci hanya merusak hati, pikiran dan raga kita. Semoga kita dapat memahami apa itu cinta dan apa itu sayang,,,
Selamat mencari cinta dan sayang kalian..............