Selasa, 22 April 2014

Perbedaan antara GNP dan GDP

Perbedaan antara GNP dan GDP

Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk warga negara suatu negara, baik yang berada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Pengertian ini sering disebut konsep kewarganegaraan.
Sedangkan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada di dalam wilayah hukum suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut warga negara dari negara yang bersangkutan. Pengertian ini sering disebut sebagai konsep kewilayahan. 



Perbedaan Konsep antara GNP dan GDP


INDONESIA                                                                     MALAYSIA
                                                             GNP
     Warga Negara Indonesia                                            Warga Negara Indonesia

       Warga Negara Asing                                                    Warga Negara Asing


        GDP
GDP = GNP – net factors income from abroad

Keterangan :
GNP : Gross Domestic Product
GNP : Gross National Product
Net factors income from abroad :  selisih nilai pendapatan faktor produksi milik dalam negeri di luar negeri dengan nilai pendapatan faktor produksi milik warga negara asing di dalam negeri.

Selasa, 08 April 2014

PENDAPATAN NASIONAL


PENDAPATAN NASIONAL


Konsep Dasar Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. Selain itu, dengan pendapatan nasional, dapat diketahui arah, tujuan dan struktur perekonomian di suatu negara.
Pendapatan nasional didefinisikan sebagai jumlah barang-barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu. Nilai pendapatan nasional yang dihasilkan merupakan nilai pasar dari barang dan jasa. Dalam perhitungan pendapatan nasional, yang dihitung hanyalah barang akhir (final goods) sedangkan barang antara (intermediary goods) tidak dihitung dalam pendapatan nasional.  Untuk menghitung nilai pendapatan nasional, ada tiga pendekatan yang digunakan yaitu :

1.Pendekatan Produksi (production approach)

Menurut pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung berdasarkan jumlah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dari masing-masing sektor ekonomi pada periode tertentu. Di Indonesia, ada sembilan sektor ekonomi yang dihitung, yaitu :
·         Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
·         Pertambangan dan penggalian
·         Industri pengolahan (manufaktur)
·         Listrik, air dan gas
·         Bangunan
·         Perdagangan , hotel dan restoran
·         Pengangkutan dan telekomunikasi
·         Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
·         Jasa lain-lain.


2. Pendekatan Pendapatan (income approach)

Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pendapatan dari masing-masing faktor produksi pada tahun tertentu. Masing-masing faktor produksi yang dimiliki akan memberikan pendapatan bagi pemilik faktor produksi tersebut. Pemilik faktor produksi tenaga kerja akan memperoleh pendapatan dalam bentuk gaji, pemilik modal akan mendapatkan bunga dari modal yang dimilikinya, pemilik tanah akan memperoleh sewa, dan pemilik keahlian (skill) akan memperoleh laba. Untuk memperjelas perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan, perhatikan contoh tabel berikut ini ;

Faktor produksi
Pendapatan
Nilai rupiah
Tenaga kerja
Uapah/gaji
Rp 400
Modal
Bunga
Rp 250
Tanah
Sewa
Rp 425
Keahlian
Laba
Rp 125
Jumlah

   Rp 1.200

Dengan menjumlahkan pendapatan dari masing-masing faktor produksi, dapat diketahui bahwa besarnya pendapatan nasional adalah Rp 1.200. Dalam perhitungan pendapatan nasional pendekatan pendapatan, ada dua hal yang harus diperhitungkan meskipun tidak menjadi penerimaan, yaitu penyusutan (depresiasi) dan pajak tidak langsung. Penyusutan dimasukkan dalam perhitungan karena merupakan bagian pendapatan yang tidak dibagikan kepada pemilik faktor produksi. Pajak tidak langsung merupakan pajak yang beban pajaknya dapat digeserkan kepada pihak lain oleh wajib pajak, misalnya pajak penjualan. Produsen yang menjadi wajib pajak akan menggeserkan beban pajak penjualan kepada konsumen dalam bentuk menambahkannya pada harga barang dan jasa yang dijual. Dengan demikian, maka dalam perhitungan pendapatan nasional pendekatan pendapatan, variabel yang diperhitungkan terdiri dari :
·         Penyusutan barang modal
·         Pajak tidak langsung
·         Upah dan gaji
·         Bunga
·         Sewa
·         Laba perusahaan perorangan
·         Dividen
·         Pajak perseroan
·         Laba tidak dibagi


3. Pendekatan Pengeluaran (expenditure approach)

Dalam pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran masing-masing pelaku ekonomi pada periode tertentu. Pengeluaran konsumen untuk membeli barang dan jasa disebut dengan konsumsi(consumption). Pengeluaran produsen untuk membeli alat dan bahan produksi disebut investasi (investment). Pengeluaran pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan negara disebut pengeluaran pemerintah (government expenditure). Transaksi perdagangan internasional yang diwujudkan dalam bentuk selisih nilai ekspor dan impor disebut dengan ekspor bersih.

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan :
Y : Pendapatan Nasional         G : Pengeluaran Pemerintah
C : Konsumsi                            X : Ekspor       
I : Investasi                              M : Impor